PORTAL JEMBER - Tiongkok telah dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, bahkan mencapai lebih dari satu miliar jiwa.
Seiring berjalannya waktu, jumlah tersebut tentu masih mengalami penambahan.
Berbagai upaya pun digunakan oleh Pemerintah Tiongkok agar angka kelahiran penduduknya dapat diminimalisir.
Baca Juga: KA Ranggajati Berhenti Sementara Karena Penumpang Selalu Dibawah 10 Persen
Dikutip dari laman AP News, rupanya upaya penekanan angka kelahiran dilakukan Pemerintah Tiongkok terhadap kalangan minoritas, salah satunya etnis Uighur yang berada di daerah Xinjiang.
Berdasarkan klaim dari penyelidikan AP News, Pemerintah Tiongkok melakukan kampanye aborsi dan stelirisasi kehamilan kepada ratusan ribu wanita Uighur selama empat tahun terakhir untuk menekan populasi di negaranya.
Klaim tersebut didasari oleh data statistik pemerintah, dokumen negara dan wawancara dengan 30 mantan tahanan, anggota keluarga para tahanan hingga instruktur perkemahan suku Uighur.
Baca Juga: Eliminasi 7 Peserta I-LAND, Berikut Daftar 16 Orang yang Masih Bertahan Hingga Epidose 2 Nanti
Kampanye penekanan selama empat tahun terakhir tersebut dilakukan di daerah barat Xinjiang, Tiongkok yang menurut beberapa ahli disebut sebagai 'genosida demografis'.